...Dream and Action...

...dream and action...

Kamis, 30 Desember 2010

Amazing

27122010
you know? This day, i get telephone from my friend. She say "i call you from your mobile phone"
me:What? My mobile phone? My mb? How come?
Myfriend: someone call me. She tell she get your mobile phone in her store.
Tut... Tut.. Tut...

Oh.. God it's amazing. Again... This time 'mmb' was back to me. Whoa... I can not believe. Thanks Lord.. Thanks for the great blessings that you gave me.

Cerita akhir Tahun

26122010
Hari minggu yang seharusnya ku nikmati, bersenang-senang bersama teman-teman, berubah menjadi hari yang penuh kemalangan. Tapi seperti itulah yang ku rasakan. Di hari saya mentraktir teman-teman karena dapat gaji pertama. Di saat smua orang bersuka cita menanti pertandingan leg pertama final piala AFF antara Indonesia dan Malaysia, saya justru dirundung duka karena kehilangan handphone (ya elah... Kirain kenapa?). Sumpah! walau saya terlihat agak santai saat tahu my magic black (bukan Madi ya :D) sudah tidak bernyawa alias sudah tidak aktif saat dihubungi, tapi sejujurnya dalam hati ada perasaan tidak ikhlas, merasa sangat bersalah, sedih, dan yang pasti lemes. My magic black adalah pemberian dari bapak (perasaan semua hp yang saya pake memang dari bapak?) tapi yang satu ini tepatnya diminta paksa. Pinjam dan keterusan pake. Selanjutnya bapak pakai hp yang dia suruh beli di MTC seharga 250.000 sebagai gantinya. Kalau tadinya dia bisa browsing, main Fb, twitter, googling, baca berita, liat google map, dengan henpon barunya bapak cuma bisa main game (adaji juga senternya gang..) Seharian bapak bisa betah main game diamond dan kadang saling adu level sama adek ku. Bapak memang selalu mengalah demi anak-anaknya :'(
Tapi tidak lama bapak dapat BB pemberian dari kakakku Nanda.

Hilangnya mmb sebenarnya diakibatkan karena kelalaianku sendiri. Saat sedang jalan-jalan di toko buku kharisma MP, saat asyik melihat-lihat dan memegang pernak-pernik yang ada saya meletakkan mmb begitu saja. Setelah melihat-lihat saya lupa mengambilnya, dan keluar dengan santai bersama teman-teman menuju ke salah tempat makan untuk makan. Ya iya buat makan masa dugem?

Suapan pertama saat makan, tiba-tiba teman mau pinjan mmb untuk lihat foto-foto. Saya langsung mencarinya di kantung tas depan. Melihatnya tidak ada dalam tas refleks saya berteriak "di kharisma... Tidaaak... Hpku saya lupa di sana..."
Temanku segera lari kembali menuju toko buku itu. Karena kebetulan dia sedang tidak makan hanya minum. Saya menyusul. Setelah bertanya, menceritakan kronologisnya pada pegawai toko, mencoba menghubungi, dipastikan dia sudah raib bersama entah siapa. Teman mencurigai seorang pengunjung yang juga berada di dekat lokasi saya menelantarkan mmb. Sebelum keluar dari toko buku tidak lupa saya menitipkan nama dan nomor yang bisa dihubungi jika mereka punya informasi atau ada pegawai lain yang menemukan. Hemm... Semoga saja.

Berjalan sepanjang Mp saya berharap mmb punya nasib serupa dengan laptopku yang juga pernah raib dicuri orang tapi untungnya dapat kembali. Saya juga berharap bertemu orang yang dicurigai temanku itu. Temanku mengingat ciri-cirinya. Tapi suasana mall waktu itu begitu ramai. Sangat... Ramai. Berjalan pun kadang harus senggol-senggolan, wc padat antrian. Semua tempat makan penuh. Ramai seramainya dikarenakan akhir pekan dan libur natal.
Huft... Saya jadi pesimis bisa menemukan orang itu. Saya mencoba ikhlas saja walau hati sakiit... :(

Untuk menenangkan hati dan pikiran kami sepakat duduk di food court. Tidak lama, saya kemudian memilih ke gramedia sendirian. Dengan langkah gontai saya menuju gramedia. Setiap langkah yang teringat hanya mmb. Huaa... Di mana dirimu? Dapat dipastikan saya bakal merasa sangat kesepian tanpa dirimu. Melalui dirimu, saya bisa berhubungan dengan ratusan teman, melihat dunia luar, menghubungkan dengan para idola, menuliskan uneg-uneg di blog, semuanya bisa ku lakukan karena bantuanmu. Pliiss... Sayangku come back to me again! Serasa kehilangan separuh jiwa.

Di gramedia saya hanya menuju tempat buku-buku baru dan best seller dalam keadaan pikiran tidak begitu fokus dan konsentrasi berpindah-pindah scene. Tidak sampai 20 menit saya keluar membawa satu kantong plastik berisi 3 buah buku.

Buku yang ku pilih tersebut ku rasa akan cukup menghibur diriku sesampai di rumah. Buku-buku yang tidak begitu berat dibaca. Malah salah satu buku yang ku beli bergenre humor bergaya ala Hilman dan Boim. Penulisnya orang kendari namanya saja Arham_kendari. Judulnya Dumba-dumba Gleter. Novel cerita klasik dari Jepang berjudul Botchan, ada juga Novel Here after! Hihih... Sedikit malu mengungkapkan kalau saya baru memiliki bukunya. Tapi..tapi.. Maheer jangan salah, saya sudah membacanya. Hanya saja waktu itu novelnya bukan kepunyaanku, melainkan punya teman kakakku namanya Isma. Maheer kenal Isma? :p #norak


Maheer.. I think your work is very interesting. Meskipun saya sudah melupakan seperti apa rasanya dibuat galau, hancur atau bahkan pesimis dengan cinta, karena seseorang telah membuatku lupa akan semua rasa itu :D Seorang yang membuatku tidak berpikir untuk mencari laki-laki lain atau mencoba berpetualang asmara (balik lagi, dasarnya saya memang tipe cewek setia :DD' )
Kakakku malah pernah menyindirku karena pacaran lama. Dia menyarankan aku supaya mengenal lebih banyak laki-laki dan mencoba dengan yang lain. Kedengaran konyol. Saya yang lebih tau apa yang saya mau. Dan yang ku inginkan, ada pada dirinya. Walau tidak mungkin semua selalu seperti apa yang ku inginkan. Tapi karena dalam hubungan kita saling belajar. Terus belajar mempelajari karakter masing-masing, mengkomunikasikannya, dan karena selalu ada maaf. Intinya kami sama-sama sepakat hubungan yang kami bina adalah untuk selamanya.
"here after!" seperti mengingatkan ku bahwa ada orang-orang yang hidup dalam keraguan akan adanya cinta. Sehingga saya berterima kasih. Membacanya membuatku malah semakin yakin bahwa cinta itu ada. Cinta ada dalam hati orang-orang yang berani. Saya semakin ingin menjaga hubungan yang telah lama kami bangun. Tapi jika suatu saat bangunan kasih kami runtuh, saya bisa berpikir bahwa saya tak sendiri. Dan jika berani, akan selalu ada cinta yang baru. Hihih...

"...there's still life after a love ends" hal. 71
***

Kamis, 23 Desember 2010

December wet

December is wet.
But i feel dry.
My heart and my mind.
I have no idea.
All frozen.
Deprived of the routine work every day.
Hufft!

Sabtu, 11 Desember 2010

Sebutan untuk ku ;>

Dia memanggilku matahari
Kadang-kadang dia menuliskan diriku sunschild. Dia menyapaku dengan sebutan sayang, cinta, istri (noraak) di pesan singkat. Dia mengataiku Lady Sassy. Aku menambahkan Lady sasy silly. Dia menyanjungku, menyebutku bidadari, tuan putri, cantik lembut anggun, cerdas. Tapi seketika bisa berubah menjadi si bodoh, jelek dan congkang* :DD Dia lebih sering memanggilku beb, bweb, bleb, bueb, bebeh, beybe, beibi, bb!

***

Minggu, 05 Desember 2010

Aku di 2010

Sekitar medio 2007 (kalau tidak salah) saya pernah menuliskan beberapa pertanyaan tentang apa yang akan terjadi dengan kehidupanku kelak di 2010. Pertanyaan itu ku tuliskan di kertas kuarto yang ku lipat menjadi dua bagian memanjang dan terdiri dari beberapa lembar. Sehingga bentuknya seperti buku, lebih mirip buku absen sekolahan yang panjang itu, hahaha..

Isinya berbagai macam hal. Selain pertanyaan yang ku ajukan untuk 2010, ada juga daftar sifat atau kelakuan yang tidak boleh ku ulang dan kulakukan lagi, resolusi-resolusi yang terus berulang karena belum tercapai, mengatur keuangan dan intinya merencanakan kehidupan yang lebih baik. Adapun pertanyaanku saat itu ialah, bagaimana kisah cintaku di 2010? Saya bertanya seperti itu, sebab selama ini saya belum punya pacar. Yang naksir dan menyampaikan niatnya untuk mengisi hari-hari bersamaku banyak, tapi tak satupun yang ku rasa bisa jadi pria istimewa yang bisa mengindahkan tiap waktuku. Sebaliknya, saya juga punya beberapa laki-laki yang kukagumi diam-diam, bahkan ada juga yang terang-terangan. Memimpikan bisa berdekatan dengan dirinya, mengidolakan gerak-geriknya, atau berharap bisa bertemu atau melihatnya saja di kampus. Namun, lagi-lagi saya hanya bisa jadi secret admirer, harus ikhlas menerima peran perempuan yang cintanya selalu bertepuk sebelah tangan :DD Selanjutnya, saya juga bertanya bagaimana kehidupanku jika bapak sudah pensiun dari pekerjaannya? Apakah saya sudah jadi sarjana di 2010? Saya bekerja di mana? Kurang lebih seperti itu pertanyaan yang ku ajukan. Buku itu juga sudah entah ke mana? Padahal diary ku yang lain masih lengkap, hanya diary zaman SMP yang tidak ada karena saya menukarnya dengan diary milik sahabatku icha. Saat icha pindah kami tidak sempat menukarkannya kembali.

Ini adalah bulan terakhir. Bulan yang selalu setia jadi penutup perjalanan setahun kehidupan manusia. Namun karena takdir, tidak semua bisa sampai di penghujung dan melanjutkan tahun demi tahun. Puji syukur, ternyata Tuhan masih memberiku waktu dan kehidupan sampai detik ini. Tuhan memberiku kesempatan untuk menjawab semua pertanyaan yang pernah ku ajukan tiga tahun lalu. Pertanyaan yang timbul begitu saja kala itu karena perasaan sesaat dan rasa penasaran akan kehidupan kelak. Pertanyaan yang sesungguhnya tak pernah lagi ku ingat. Namun tiba-tiba pemantik memoryku berfungsi dan mengingatkanku mengenai hal-hal sederhana yang pernah ku pertanyakan beberapa tahun silam yang harus dijawab tahun ini. Hem...
Seketika saya ingin flash back ke bulan-bulan sebelumnya. Berusaha mengingat kejadian-kejadian yang pernah ku alami selama setahun ini. Tapi sebelumnya saya ingin menjawab pertanyaan dari buku blue print kehidupanku terlebih dulu.

...saya sudah punya pacar. Wow... Kami sudah menjalin hubungan sekitar dua tahunan. Artinya sejak 2008 kami membina hubungan dan masih berlanjut sampai saat ini.
...bapak pensiun di tahun ini pada bulan september. Dan.. Kehidupan kami normal-normal saja. Bapak kembali ke Makassar dan tinggal berdua bersama ibu di rumahnya di daerah Samata. Jujur, kenapa dulu saya mempertanyakan bagaimana kehidupanku jika bapak sudah pensiun waktu itu, karena saya punya ketakutan jika bapak pensiun tidak ada lagi yang akan membiayai kehidupanku. Padahal, tidak seharusnya saya berpikiran seperti itu. Sangat kekanak-kanakan dan tak dewasa. Saya terlalu memanjakan diri. Padahal tugaskulah selanjutnya bertanggung jawab terhadap diriku sendiri. Betapa piciknya saya. Saya sudah disekolahkan, dikuliahkan, tapi masih saja ingin terus dijamin. Tapi untungnya, saya sudah buang jauh-jauh pemikiran seperti itu sudah sejak lama. Kini jika bisa, sayalah yang wajib membahagiakan bapak dan ibu selamanya.
...saya memperoleh gelar sarjana tepat di tahun ini. Padahal rencana yang ku susun di awal 2009, saya harus selesai di akhir tahun 2009. Tapi meleset. Sebernarnya bisa saja, namun saya terlalu santai. Saya salah satu mahasiswa yang punya beberapa mata kuliah yang ketinggalan :D tapi rencana seperti pkl, kuliah mata kuliah pilihan,kolokium, proposal bisa ku laksanakan walau agak-agak meleset bulan. Akhirnya saya bisa jadi S.Pi di bulan April 2010 tapi diresmikan pada akhir juni.
...selesai kuliah pasti pengen kerja dong? Setelah diwisuda akhir juni, saya liburan dulu selama 2 bulan di Medan dan Palembang. Barulah sepulang liburan saya aktif melayangkan lamaran pekerjaan ke beberapa tempat. Alhamdulillan pertengahan November kemarin saya sudah masuk kerja di sebuah perusahaan swasta :)

Sekarang saya ingin mengingat dan mencatat hal yang ku anggap baru atau mungkin agak gila or extreme apa saja yang pernah ku jalani di tahun ini seperti kebiasaanku setiap akan melangkah ke tahun selanjutnya yang ku tulis di diaryku. Tapi.. Nanti saja ah, pas selangkah lagi akan ke awal kehidupan baru :))

Sabtu, 27 November 2010

Semakin dekat atau jauhkah?

Saya punya cita-cita, sudah sejak lama saya memimpikannya. Tapi, sepertinya cita-cita ini tak sekalipun pernah tampak ingin direalisasikan. Cita-cita hanya sebatas angan belaka. Sampai akhirnya cita-cita kebingungan mencari jalan keluar. Ia terus terperangkap dalam hati. Ia ingin keluar dari kepala. Tapi Tak ada yang menuntun. Karena jiwa tak tahu mau ke mana. Ia terus saja dikalahkan oleh ego pemilik cita. Menyalahkan keadaan. Mengatasnamakan keterbatasan. Mempermasalahkan lingkungan yang tak mendukung. Tapi cita selalu sabar menunggu. Karena hidup adalah pilihan. Menjalani hidup itu selalu penuh dengan pilihan. Memilih pakaian yang pas, makanan, jalanan yang tak macet, pasangan hidup, pekerjaan, dan sebagainya. Semua ada pilihannya. Kita seperti musang, memilih yang terbaik. Musang atau luwak hanya memilih biji kopi terbaik untuk dimakan. Apa yang kita anggap terbaik bagi kita, menjadi pilihan. Membuat kita sedikit egois. Memilih hanya jika itu terbaik buat diri sendiri namun bagi orang lain belum tentu. Sehingga memilih itu gampang-gampang susah. Nah sekarang kita juga harus memilih, mau jadi orang baik atau jahat? Kalau selama proses kita memilih selalu ada pihak yang terabaikan, maka bisa jadi kita bukan orang baik. Maka dari itu, setiap menjatuhkan pilihan baiknya mempertimbangkan apakah kita merugikan atau menyakiti orang lain? Tapi terkadang ada hal-hal diluar kuasa kita terjadi. Kita tanpa sengaja melukai orang dengan pilihan kita. Tapi inilah hidup selalu menyuguhkan pilihan yang kadang membingungkan dan rumit.
Maka berlaku bijaklah. Ada satu masa kita juga merasa inilah yang terbaik saat ini.

Impian selalu rela jadi pilihan kesekian. Tak bosan ia menyiapkan diri jika suatu saat ia yang terpilih.

Meski engkau tak selalu jadi awal, yakinlah bahwa kelak engkaulah yang mengindahkan dunia.
Sampai saat ini, saya masih menyimpan cita-cita itu. Berharap dengan semua yang ku lakukan saat ini adalah proses menuju mewujudkan cita dan mewujudkan impianku. Tapi apakah semakin dekat atau jauh? Huah.. God what i'm just a dreamer? Who never could wake up?

The best way to make your dreams come true is to wake up!!!

Sabtu, 20 November 2010

("_____")

Harapan ada di tanah yang lain. Berbondong-bondong engkau ke sana. Walau semua tak pasti. Kami tak ingin mendengar kabar mati. Meski perjuangan selalu ada pilihan mati. Tapi kami ingin engkau pulang. Bak pahlawan yang menang.
Engkau terbang melintasi pulau bahkan benua, seakan terbang bisa menjangkau harapanmu yang tinggi.
Tak pantaskah harapan ditanam di tanah ini?

[untukmu sumiati dkk]

Kamis, 18 November 2010

Minggu, 14 November 2010

Quill

Bulu ayam. Bagaimana rasanya menulis menggunakan sehelai bulu ayam yang dicelupkan ke dalam tinta?

Sabtu, 06 November 2010

Rotterdam Ingin Tampil Muda :)

Sabtu 06 November kemarin, saya dan temanku Vidi menyempatkan berjalan-jalan sore, mengunjungi benteng termegah di kota Makassar yaitu Benteng Rotterdam. Saat masuk ke dalam, banyak bangunan yang tengah direhabilitasi utamanya bagian atap dan jendela. Keadaannya semrawut. Banyak bongkahan batu dan pasir bertebaran di beberapa tempat. Papan-papan kayu besar tergeletak menyimpang di badan jalan salah satu sudut benteng sehingga menghalangi jalan yang mengarah ke Bastion Ambonia. Hem... Jadi kurang nikmat rasanya kunjungan kali ini. Ditambah lagi banyak sekali sampah bekas makanan dan minuman ringan serta bungkusan dan puntung rokok berserakan di mana-mana. Padahal biasanya tidak sejorok ini. Menambah ketidakiandahan pemandangan. Mungkin karena dalam masa perbaikan, sehingga pekarangannya kurang terurus.


Lihat di bawah kaki kami banyak sampah. Gedung di belakang kami sedang tak beratap.

Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam ingin tampil sedikit muda dari usianya ternyata, tp bukan bentengnya melainkan bangunan dalam benteng. Seperti manusia pada umumnya yang senang merawat tubuh dan wajah agar tampak cantik atau tampan dan lebih dari itu, ada passion jika bisa tampil awet muda (buat yang sudah tidak muda lagi dari segi usia).

Benteng peninggalan Zaman Belanda ini merupakan benteng hasil perebutan dari kerajaan Gowa pada tahun 1660-an. Awalnya, Benteng ini bernama Benteng Ujung Pandang didirikan raja Gowa X pada tahun 1554, bangunannya terbuat dari tanah liat yang dibakar dan dikeringkan. Namun oleh raja Gowa XIV dipugar dan bangunannya diganti batu padas. Tapi sejak diambil alih Belanda pada tahun 1667 melalui perjanjian Bongaya benteng dipugar disesuaikan gaya bangunan Belanda dan namanya diubah menjadi Fort Rotterdam oleh gubernur VOC Cornelis Speelman terinspirasi dari nama tempat kelahirannya di Negeri Belanda (wisatamakassar.com). Sampai saat kembali menjadi bagian Bangsa Indonenesia dan dirawat oleh pemerintah Kota Makassar, Fort Rotterdam entah untuk yang keberapa kalinya dipercantik.

Hem.. Sepertinya bangunan dalam benteng yang merupakan satu kesatuan benteng, tak ingin terus-terusan tampak tua, lusuh dan terlihat lelah karena menyimpan banyak beban kisah sejak ratusan tahun silam. Ia juga tak ingin orang-orang menganggap suram sosoknya karena telah mengarungi beberapa abad. Maka mungkin demi kenyaman pengunjung, beberapa bagian bangunan yang tampak sudah rewot diperbaharui. Meski atap dan jendela diganti, dinding-dinding yang mulai rapuh dikokohkan kembali, semoga tak mengurangi nilai historis sang bangunan. Tapi saya pribadi agak-agak sedih sebenarnya, soalnya saya sangat senang melihat bangunan tua, semakin berumur dan tampak suram suatu bangunan, semakin jatuh hati saya terhadapnya ketika memandanginya.

Meski sedang dalam masa perbaikan, areal benteng tetap dibuka. Pengunjungnya tetap ramai apalagi saat akhir pekan. Benteng Rotterdam memang selalu berhasil jadi magnet wisata, menyedot pengunjung untuk sekedar berjalan-jalan, datang melihat-lihat ke dalam museum atau menjadi tempat bagi beberapa komunitas menggunakan salah satu bangunannya sebagai tempat pertemuan.

Manusia datang silih berganti menorehkan sejarahnya bersama sang kokoh yang dalam diam bermunajat, semoga ia akan terus dicintai.

Jumat, 05 November 2010

Terkapar membusuk

Terkapar membusuk dalam ruang kosong bak seonggok mayat. Otak membeku. Sedang dunia terus bergerak, tak mungkin menunggu. Pecundang! Lelah mengutuki diri ini, tak jua bangkit. Ingin keluar dari kotak ini...

"He who conquers others is strong; He who conquers himself is mighty" orang yang dapat mengalahkan orang lain adalah orang kuat tapi orang yang dapat mengalahkan diri sendiri adalah orang hebat (Lao tzu)
"everyone thinks of changing the world but no one thinks to changing himself" Leo tolstoy.

Do it something, take action galz..!!

[seperti biasa ini hanya coretan, tak ada yang berubah :D mari menertawakan diri sendiri!]

Rabu, 03 November 2010

November Spawned A Monster

Sleep on and dream of love
Because it's the closer you will
Get to love
Poor twisted child
So ugly, so ugly
Oh hug me, oh hug me
One November
Spawned a monster
In the shape of this child
Who later cried :
''but jesus made me, so jesus save me from pity, symphathy and people discussing me''
A frame of useless limbs
What can make GOOD
All the BAD that's been done?
And if the lights were out
Could you even bear
To kiss her full on the mouth (or anywhere?)
Oh, poor twisted child
So ugly, so ugly
Poor twisted child
oh hug me, oh hug me
...

Morrissey lyrics
Very deep and wrenching

Sabtu, 30 Oktober 2010

Aptisi

...Untuk para intelektual dan sang pemakan bangkai busuk bernama tuhan.
...Berjanjilah untuk memerangi para pengkhianat (voice of enda) vokalis 'the hendriks' yang akhirnya membakar semangat punkers yang sedang nonton yang tadinya masih 'adem ayem' untuk ikut tampil jingkrak-jingkrak alias lompat-lompatan, senggol kiri senggol kanan, dorong belakang, tabrak depan, sampai panggung bergoyang (asli berguncang betulan panggungnya sampai hampir roboh) :D

Ini kali pertama saya menonton pertunjukan musik anak-anak punk dengan aliran musik underground, power violence (betuljikah? Maaf klo salah!). Sempat merasa aneh sendirian berada di tengah-tengah mereka (rambut mohawk dan gimbal, baju kaos hitam, jaket kulit, aksesori spike, celana sobek, sepatu boot) meskipun salah satu panitianya juga ada yang berjilbab.

Berada di tengah-tengah mereka seperti berada di demensi dunia lain. Dunia penuh kejujuran, tidak ada status sosial yang mencolok semua sama, bisa menjadi diri sendiri tanpa takut adanya judge atau penghakiman. Entahlah? Tapi seperti itu yang ku amati.

...lawan dan katakan tidak untuk yang berpakain rapih! :enda
"glek!" sedikit tersinggung, walaupun saya tidak tahu definisi pakain rapih menurutnya.

Saya senang, meski merasa sedikit tertolak. Saya sangat salut dengan komunitas ini. Salut buat yang buat infoshop. Merasa iri karena tidak bisa seperti mereka yang punya kepedulian tinggi.

[Lap. Aptisi 24102010#supportourlocalinfoshop]

Selasa, 19 Oktober 2010

wahai engkau

Kau mengubahku, seperti prediksiku kala itu.
Aku berubah, tapi tidak seperti yang kuharapkan masa itu.
Semua telah berjalan dan kita membangunnya dengan kokoh. Berusaha tidak goyah walau badai kencang bertiup menerpa wajah-wajah angkuh kita.
Tak ada gunting yanh mampu memutus tali itu.
Ikrar telah terbang ke langit, terucap di sujud-sujud.
Adakah rasa mampu menerima keadaan?
Hanya jika ia mau tunduk pada hati.
Wahai engkau tempatku menitipkan cita-cita, rangkullah mimpiku!! Wujudkan rasa yang sejalan hati.

#Ngomong apa saya?

Gelap

Belas kasih telah lama beranjak. Memberi tak lagi bersahabat, nyaman dalam istana enggan menyapa. Tangan kini jijik mendekapmu. Senyum berubah sinis. Jiwa berubah eksklusif.
Ya Tuhan setan apa yang merasuki ku?
Atau aku memang setan?
Setan berwujud manusia, aku jelmaan iblis.
Aku menyembunyikan dua tanduk di kepalaku di balik sehelai kain mahal.
Aku tertawa melihatmu terpanggang matahari di trotoar. Tangan-tangan mungil menadah ku tepis. Engkau kelaparan di jalanan, sementara aku dengan lahapnya makan dan memandangmu dari balik jendela kaca. Engkau meringkuk di bawah langit hitam. Aku berselimut suka.

_sedang pada titik terendah dalam hidup_

Minggu, 10 Oktober 2010

Ibu Berkisah

Peluru melewati udara di atas kepalaku. Persis 1 cm di atas rambutku yang hitam lebat dan ku kepang satu. Aku berlari di antara rerumputan, semak setinggi badan ku dan pepohonan yang menjulang ke langit sore di hutan Lappariaja. Di atas gunung ini aku bersembunyi bersama adikku yang masih berusia 1 tahun, ibuku, dan ayahku tentu saja beserta pasukan gerilya lainnya juga dengan keluarga mereka. Aku yang baru menginjak usia 5 tahun mengingat jelas peristiwa mencekam di tahun 1965 kala itu.

Aku selalu menanti kepulangan ayahku. Aku selalu tau jika ia akan datang dari kejauhan. Tuhan menganugerahkan 'feeling' yang kuat padaku semacam ikatan bathin yang mendalam yang terbangun antara aku dan ayah. Mungkin karena aku selalu merindukannya dan selalu berharap dia pulang, tanpa ku sadari sebenarnya setiap hari aku menunggunya. Aku akan berdiri di pinggir jalan di depan rumah panggung yang sederhana. Rumah panggung khas Sulawesi selatan. Aku akan menjemput dan menyambutnya dengan perasaan riang gembira, berdiri dengan gelisah, sesekali berjongkok sambil membuat goresesan di tanah menggunakan jari mungilku dan berdiri lagi, hingga perlahan bayangan dan tubuhnya mencuat dari kejauhan, tampak kecil hingga akhirnya membesar dan terciumlah aroma tubuhnya yang berpeluh perjuangan. Jika merasa tak sabar karena ayah yang tak kunjung sampai di hadapanku maka aku akan berlari menyongsongnya kemudian memeluk salah satu pahanya yang sangat kuat, dan dia akan mengangkatku tuk menggendong diriku.

Ayah akan pulang ke rumah jika kondisi di hutan sedang aman. Ia datang untuk menjenguk dan memastikan apakah kami baik-baik saja? Secara tak langsung kami pun senang dan bersyukur karena kehadirannya membuktikan ia masih selamat. Satu waktu ayah pernah pulang dalam kondisi yang membuatku menangis, berlinangan air mata tak henti-hentinya. Ayah datang ditandu oleh dua orang kawan seperjuangannya, darah menembus celananya hampir meresapi seluruh kain. Ia terkena tembakan musuh. Peluru menembus bokongnya. Aku yang baru kali pertama menyaksikan ayah berceceran darah terus terisak tak mampu ku bendung. Aku mengira ayah akan meninggalkanku selamanya. Untungnya ayah memiliki keahlian dasar medis sehingga ia bisa mengeluarkan peluru dan mengobati lukanya sendiri dibantu oleh kawannya dan ibu.
Ayah masih diberi umur panjang.

Kami hidup berpindah-pindah di seluruh kawasan pedalaman Bone sampai Barru. Tinggal di desa-desa yang tak jauh dari hutan tempat ayah bermarkas. Ayahku adalah seorang tentara gerilya. Ia bergabung dengan pasukan yang dipanglimai oleh tokoh yang bernama Kahar Muzakar. Kelompok Kahar Muzakar yang diresmikan pada tahun 1953, merupakan bagian dari kelompok gerilyawan yang berasal dari Jawa Barat yang dipimpin Kartosuwiryo yang bernama DI/TII. Darul islam, tentara Indonesia atau DI/TII merupakan kesatuan yang dibentuk dengan tujuan mendirikan negara islam yang berlandaskan hukum islam, sehingga aksi gerilya ini adalah aksi pemberontakan melawan pemerintahan Indonesia yang baru saja merdeka,menuntut dibentuknya darul islam atau negara islam.Ayah menjadi pengawal Kahar Muzakkar yang kecewa dan tidak puas dengan pemerintah, sembunyi di hutan-hutan dan di atas gunung. Kelompok ini berlawanan langsung dengan ABRI karena dianggap pengacau.

Tahun 1965, saat keadaan semakin genting, para gerilyawan semakin digencet, aku, ibu dan adik laki-lakiku satu-satunya terpaksa harus lari dari desa dan ikut bersembunyi di gunung bersama ayah dan kawan-kawan gerilayanya. Pasukan TNI sedang mengadakan operasi yang diberi nama operasi Tumpas, bertujuan melumpuhkan aksi para pemberontak, salah satunya dengan menangkapi semua orang-orang yang dicurigai anggota gerilyawan, keluarga gerilyawan atau yang diketahui mengetahui keberadaan anggota DI/TII.
***
Ibu selalu terkenang akan kisahnya yang penuh petualangan, pergolakan dan rasa haru kala bersembunyi di hutan. Ibu pasti kerap menitikkan air mata jika sedang mengisahkan hidupnya. Ibu teringat ketika dia sedang asyik bermain di pinggir sungai di dalam hutan, tiba-tiba suara peluru menggelegar di udara. Kaget, takut, ibu berlari kembali ke arah tenda tempat berlindung selama di hutan bersama keluarga, yang tak jauh dari tempat ia bermain. Saat ibu sedang berlari ia merasakan peluru melintas di atas kepalanya. Suara peluru itu berasal dari tembakan tentara Indonesia yang mengetahui tempat persembunyian para prajurit DI/TII. Keberadaan markas mereka tercium TNI. Tidak tinggal diam, ayahnya ibu yang merupakan komandan segera menyerukan anak buahnya melakukan tembakan balasan. Perang saling tembak pecah. Ibu tidak begitu jelas mengingat apa yang terjadi selanjutnya, yang pasti ia dan keluarga lainnya telah berlindung. Tapi ibu kembali meneteskan air mata ketika mengingat pada waktu itu adiknya terkena tembakan di lengan hampir bahu sebelah kanan. Adiknya terkena peluru.

Ibu penuh rasa haru namun juga kadang tertawa sambil menceritakan masa kecilnya yang hidup berpindah-pindah dari satu desa ke desa lain. Mengharapkan belas kasihan penduduk setempat agar diberi bantuan makanan berupa beras. Kadang harus memaksa jika ada penduduk yang enggan memberikan beras. Namun tak sedikit yang mengerti bahwa mereka adalah keluarga pejuang 'pemberontak', sehingga dengan senang hati memberi bantuan.

Masa kecil yang berusaha ku masukkan dalam alam imajinasiku.
Ibu berkisah dan akan terus berkisah. Dan saya akan mendengarkan.

Jumat, 08 Oktober 2010

Enjoy masih Exist


Hari ini saya kembali berjumpa dan berkumpul dengan sahabat-sahabat masa SMA ku. Sahabat-sahabat yang telah bersama semenjak kelas 1 SMA. Persahabatan kami terjalin diawali karena satu kelas selama sekolah di tingkat menengah di Kabupaten Bulukumba. SMAN 1 Bulukumba. Bersama mereka banyak kisah yang terukir. Tidak semua tentang kebahagian. Kepedihanpun menjadi tiang penyangga tegaknya persahabatan kami. Kebohongan, fitnah, kekonyolan, tantangan, amarah, sedih, terangkum dalam satu cerita. Dengan pondasi saling mencintai, mengasihi dan selalu menghapus dendam dalam hati kami masing-masing, sehingga kisah yang terbangun indah pada akhirnya.

Kami bersabat berjumlah tujuh orang. Terdiri dari Icha, Nilha, Trie, Hannah, Saya, Tuti, dan Ciu. Bersama mereka selalu saja ada tawa yang menggelegar. Dari tawa yang hadir karena cerita-cerita segar dan lucu Hana, dari kekonyolan tingkah laku Tuti (2t), atau celaan-celaan satu sama lain antara kami. Dan kami menamakan perkumpulan kami 'enjoy', yang selalu menerapkan prinsip keep enjoying setiap menghadapi masalah. "hahahah yang ada itu sok enjoy"
Semasa sekolah dulu, kami selalu berkumpul setiap rehat jam pelajaran, baik itu pergi mengisi perut ke kantin atau hanya di dalam kelas duduk mendempetkan kursi tuk sekedar berbincang alias bergosip. "hm... Asyik rasanya memperbincangkan si ini, si itu, yang di kelas sebelah, si kakak kelas ganteng, teman kelas yang menjengkelkan, atau orang-orang di luar sekolah". Di luar jam sekolah kami juga sering berkumpul. Jika jam sekolah dipersingkat karena ada kegiatan penting atau rapat, biasanya kita pergunakan untuk mengunjungi rumah salah satu antara kami. Sehingga budaya 'acara', saling mengunjungi rumah, sering kita lakoni. Istilahnya itu 'acara' atau orang-orang bugis Bulukumba bilang 'mangngacara'. "Mangngacaraki di rumahnya Tuti" artinya, kita akan mengadakan acara, biasanya makan-makan, entah itu makan gorengan, sop ubi, atau makanan dari jagung barokbo, di rumah Tuti.
Belajar kelompok di rumah, agak jarang. Sebab, saya tinggal jauh di luar Kabupaten Bulukumba. Saya tinggal di Desa tempat perkebunan karet, jaraknya kurang lebih 20 km. Kendaraan umum 'PTPT' sangat jarang. Batas operasinya hanya sampai jam 5 sore. Sangat tidak memungkinkan untuk belajar kelompok sepulang sekolah.
Yang paling membekas diingatanku adalah ketika kami melakukan hal yang tak patut dicontoh, tak baik! Bolos. Jadi anak sekolahan kurang afdol rasanya kalau tidak pernah bolos, bolos jam pelajaran tertentu, atau bolos keluar sekolah, hihih...
Saat jam istirahat satu per satu dari kami minta izin keluar sekolah sama pak satpam dengan alasan ingin beli sesuatu di toko depan sekolah. Jadilah kami cabut dari mata pelajaran terakhir Bahasa Inggris dan kabur dari sekolah tanpa bawa tas. Kami bolos keluar Kabupaten menuju ke arah Desa bernama Kalumpang. Desa yang eksotik. Berada di ketinggian, lautan biru nan luas membentang di depan mata, menghadap ke bawah ada terjal dengan hamparan pucuk-pucuk pohon berwarna hijau. Tujuan kami ke desa itu adalah untuk menjenguk pacar Hana yang sakit akibat terkena peluru nyasar pihak kepolisian saat mengamankan kericuhan di kampus UNM. "wah.. Hana pacarnya mahasiswa.."
Ingat kami tidak membawa tas. Akhirnya, mau tidak mau kami harus kembali ke sekolah dan kembali menempuh jarak 40 km.
...Ow em ji..
Sampai di sekolah, suasana agak sepi. Beberapa murid berjalan keluar pintu pagar sekolah. Tapi kami malah berlawanan arah. Kami justru masuk ke areal sekolah. Dengan mempercepat langkah kaki, takut ketahuan, kami menuju kelas. Saat berjalan di depan kantor, kami dikejutkan oleh sosok guru yang seharusnya kami tatap beberapa jam lalu. Dia guru bahasa Inggris kami, sedang duduk di depan ruang guru. Tidak.. Kami lantas menambah kecepatan langkah kami alias berlari. Untungnya guru kami itu Pak Umar hanya memandang keheranan lalu menggelengkan kepala. Masuk ke dalam kelas, kelas sudah kosong, meja-meja bersih hanya meja kami yang tampak masih berpenghuni. Tas-tas kami diam membisu menunggu kedatangan tuannya. Ckckck. Karena takut dihadang oleh pak umar, kita memutuskan pulang melewati pagar kecil di belakang sekolah yang untungnya sedang terbuka.
(Kejadian di atas saat kelas dua)

Selepas ujian semester akhir di kelas dua, saya terpaksa harus pindah sekolah ke Medan, mengikuti bapak yang dipindah tugaskan. Otomatis saya harus berpisah dengan mereka. Mereka juga harus berpisah kelas karena pembagian kelas di kelas tiga dan beda jurusan. Tapi menurut cerita mereka, mereka masih tetap sering berkumpul saat jam istirahat dan saling mengunjungi kelas. Saat di Medan, mereka pernah mengirimi saya surat beserta foto-foto liburan mereka. Intinya kami masih keep in touch.

Hanya setahun di Medan, saya kembali lagi ke Makassar karena lulus tes SPMB pada jurusan perikanan program studi sosial ekonomi. Di kota inilah (Makassar) kami melanjutkan lagi petualangan persahabatan kita, melanjutkan cerita anak Enjoy yang sempat terputus. Bersama, kami menaklukkan lautan ibu kota Sulawesi Selatan yang tak bisa terprediksi tinggi gelombangnya, dengan kapal yang berbeda tapi berjanji bertemu di pelabuhan yang sama.
Nila kuliah di akademi pariwisata, 2t dan Hannah memilih Unismuh sebagai perahunya. 2t yang suka pelajaran matematika memilih jurusan matematika, dan Hannah anak kesayangan pak Umar pastinya memilih jurusan bahasa Inggris. Sedangkan Tri ingin menjadi perawat sehingga ia masuk akademi keperawatan Famika. Saya dan Ciu berada di kampus merah (universitas hasanuddin). Ciu yang punya obsesi jadi jaksa kuliah di fakultas hukum dan saya terdampar di fakultas ilmu kelautan dan perikanan. Hey.. Icha. Icha di mana? Ternyata icha ingin tetap aman di tempat semula. Ia kuliah di STKIP Bulukumba jurusan biologi. Saya berharap dengan profesi kita masing-masing kelak, kita masih tetap dapat bersama, berkumpul, bercanda, tertawa terbahak-bahak. Saya sangat merindukan saat seperti ini, karena kami dipastikan jarang bertemu. Harus mengatur waktu terlebih dulu guna menentukan jadwal pertemuan.

Saat ini, kawan yang masih sering bertemu adalah Hannah, 2t, 3, dan kadang-kadang Ciu. Icha yang enjoy di Bulukumba terakhir bertemu dengannya medio tahun lalu saat beberapa minggu setelah melahirkan anak pertamanya dari suami yang sudah ia pacari dari SMP. Salut...! Dan Nilha kini bekerja di Pulau Selayar dan juga telah menikah di awal tahun ini.
Kami masih harus melanjutkan perjalanan hidup. Entah sampai kapan? Yang jelas kami akan terus menahkodai kapal masing-masing dengan ilmu dan agama sebagai peta agar tak tersesat.

_03102010 wif Hannah, 3, 2t_

Kamis, 07 Oktober 2010

Superhero trans-gender :D

Seorang pahlawan atau superhero tidak selamanya macho selayaknya pria sejati seperti spiderman, batman, superman, ataukah perempuan tangguh dengan kekuatan yang tak kalah dari laki-laki layaknya Lara Croft. Superheropun bisa seorang transgender pria-wanita alias 'banci' atau waria yang gemulai dan kemayu. Film kesekian Nia Dinata yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi berhasil menciptakan tokoh superhero transgender yang mungkin pertama di dunia.

Masyarakat umum di Indonesia sendiri, masih sering memarginalkan dan mendiskreditkan para waria. Di film yang berjudul Madame X, digambarkan bagaimana kehidupan sosial mereka sering mendapatkan ancaman dari pihak-pihak yang mengaku bermoral, dipukuli, dibakar sanggarnya. Seperti di kehidupan nyata di mana suatu waktu kongres para waria tiba-tiba dihentikan secara paksa dan terjadi pemukulan oleh suatu kelompok yang mengaku pembela islam. Di Madame X, para kelompok yang sering melakukan tindak kekerasan itu dijuluki kelompok 'Bogem' pow..! Yah.. Film ini sepertinya ingin melakukan Kritik sosial terhadap kondisi kehidupan berbangsa saat ini, dari poligami, umbar janji semu pimpinan saat kampanye, juga menyinggung para TKW yang akan dikirim ke negara 'Aljambret' dan konspirasi tingkat atas. Tidak lupa sindiran-sindiran untuk para perempuan penggila fashion. "perempuan rela mati demi sebuah tas"

Kejahatan yang terjadi di negeri 'Antah berantah' negeri dalam film, berusaha diselesaikan oleh seorang pahlawan bernama Madame X. Ia seorang pelayan salon pada siang hari dan memberantas kejahatan pada malam hari utamanya membela kaumnya. Ia bertarung dengan head dryer, tusuk konde, bedak, blush on, dan semua alat rias lainnya sebagai senjata.

Semua orang berhak jadi pahlawan, membelala kebenaran dan melumpuhkan kejahatan, tak terkecuali seorang waria dengan tas riasnya.

Tahu tidak? Tadinya saya mengira ini film animasi, parahnya lagi saya mengira produksi walt dysney. Hahaha.. Bukti kemalasanku mencari tau, malas membaca, cuek, dan tidak mau tahu. Inilah semua penyebab kebodohan. Saya bukannya mendatangi poster yang ditempel di dinding bioskop tuk sekedar membaca tag line, para pemainnya dan pembuat film. Saya hanya mengutarakan pada temanku ingin menonton yang main di cinema 1, semua temanpun setuju. Saya juga hanya mondar mandir tanpa mendekati bingkai Madame X. Tidak salah, ekspresi saya keheranan ketika film dimulai dan muncullah Aming.
Padahal, saya sudah sering membaca twit Fitri Tropika, Sarah Sechan dan Joko Anwar. Saya bukannya 'ngeh', tapi malah berpikir terlalu jauh. "Huahahaha... Ita memang ongol..."

Tapi saya cukup terhibur kok dengan film Madame X.
_nonton 07102010@TO.MP_

Senin, 04 Oktober 2010

Mutmutan *_*

Mengapa jika sedang tak merasakan risau, sedih, patah hati, atau sangat bahagia susah untuk menulis?
Jika sedang menulis tapi dalam keadaan mood biasa-biasa saja, pasti tulisan itu hanya akan tersimpan sebagai draft, heheh...
Saya merindukan corat coret di lembaran kertas, sampai jari tengah 'kapalan'. Memainkan warna-warna dari 12 jenis warna tinta pewarna.

|sedang tidak mood menulis|

Jumat, 01 Oktober 2010

Menguji Peruntungan Nasib

Lowongan kerja kementerian kelautan perikanan sudah dibuka sejak tanggal 29 september, dengan mengunjungi situs www.ropeg.dkp.go.id dan mengakses menu pengadaan cpns akan anda temui enam menu yang bisa di-download, ke enam menu itu terdiri dari pengumuman dan lampiran-lampiran yang menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai kelengkapan berkas, tata cara mengisi formuli online, tempat diadakannya ujian serta aplikasi formulir online yang segera bisa diisi. Batas pengisian formulir hanya sampai tanggal 13 oktober.

Rencananya Insya Allah, besok sabtu 02 Oktober atau hari senin tanggal 4 saya dan beberapa kawan baru akan mengirim formulir itu. Walau formasi untuk program studi sosial ekonomi perikanan hanya 4 orang untuk seluruh Indonesia, em-pat! E em pe a te! Empat! kami tetap semangat ingin mengikutinya. Lokasi ujian yang jauh di luar Makassar yaitu di Kabupaten Bone tak membuat kami surut. Hasil ujian adalah penentu lulus tidaknya kami dalam mengikuti tes nanti. Hem.. Mari menguji keberuntungan...!! Mencoba peruntungan nasib sampai mana. Apakah usaha saya membuahkan hasil? (beruntung). Jawabannya ditentukan oleh sejauh mana prosesku. Hasil akhir ditentukan oleh sebuah proses, bukankah begitu? Untuk itu, belajar adalah runtunan perubahan yang selayaknya ku lakukan jika ingin memperoleh hasil yang baik. Jika ternyata kelak hasilnya belum seperti yang diharapkan atau gagal, maka mungkin usaha yang ku lakukan belum maksimal. Fortune come a way with me ;}

Kamis, 30 September 2010

..my beautiful dream is my nightmare..


Di alam itu, kehadiranmu mampu menyenangkanku, adegan-adegan itu juga sungguh indah. Semua terangkai dalam cerita romantis, membuatku melayang terbang menembus awan putih, merasakan dinginnya ruang kosong di bawah langit biru, memandang ke bawah dengan takjub hamparan hijau meneduhkan mata, menentramkan hati. Namun, ternyata kakiku berpijak. Sekelilingku sesak. Udara seakan habis hanya sekali hirup. Dirimu nihil. Karena ini alam lain.
Mozaik adegan demi adegan yang hadir ketika biru berubah hitam menjadi rangkaian cerita tersyahdu, yang sesungguhnya ketika terjaga semua hanyalah fatamorgana.
Engkau hanya masa lalu buruk, yang mencoba mengurai benang mimpi emas menjadi bentangan kain kemilauan. Sayang gulungan benang mimpi itu tak akan pernah teruntai. Sebab engkau tak benar-benar ada.

..My beautiful dream is nitemare..

[inspired]

Senin, 27 September 2010

Mengenangmu...

Dia masih kecil. Senang bermain. Lompat sana lompat sini. Mendengar suara pintu berderit, ia lari sekencang mungkin, bagai ditiup angin, tubuhnya melayang dan terdampar di tempat yang ia inginkan. Lucu.. Dirimu sungguh menggemaskan. Suaramu lirih. Langkahmu lemah kali pertama engkau di bawa ke ruang hangat penuh benda-benda asing bagimu ini. Walau tertatih, semangat tetap terpancar, engkau belajar. Sampai akhirnya engkau tak asing lagi terhadap kenyamanan manusia. Mengenali bunyi derit penanda perut kecilmu akan terisi.
Kami akan meninggalkanmu. Padahal belum cukup lama kita bersama. Kami manusia mungkin sedih. Tapi engkau melakukan hal yang lebih dari hanya sekedar bersedih. Tindakanmu membuat kami manusia miris, meringis mengetahui engkau membusuk menyeberangi pulau, terombang-ambing di lautan tanpa udara bersama benda-benda aneh manusia.
Engkau hanya menyisakan aroma luka. Dan kami pedih, karena engkau tak ingin pisah.

[untukmu kucing kecil bernama Iput dan yang belum diberi nama. Tanpa sepengatahuan masuk ke dalam peti barang yang akan dikirim ke Makassar dari Palembang selama 2 minggu lebih. Menyakitkan...! Hikss..]

Senin, 20 September 2010

Perutku berdawai sepanjang dawai2asmara


Kawan mengajakku nonton di bioskop 21 Mall Panakukang. Tadinya kawanku ini ingin menyaksikan film 'Sang Pencerah', film yang mengangkat kisah Kiai Ahmad Dahlan pendiri organisasi Muhammadiyah dari kaca mata Hanung Bramantyo, tapi karena saya sudah menontonnya minggu lalu maka dua orang kawanku Amel dan Aulia mengalah untuk memilih film lain tuk ditonton. Padahal tadinya saya sudah sepakat untuk nonton Sang Pencerah lagi. Sampai di ruang 'twenty one', tiba-tiba Amel berubah pikiran. Setelah melihat-lihat poster-poster film dalam bingkai kaca yang tertempel di dinding ruangan. Pilihan kemudian jatuh pada film berjudul... 'Dawai2Asmara'. Empat studio semuanya menayangkan film Indonesia. Saya menyarankan nonton Darah Garuda, namun menurut Aulia, film perang Indonesia agak kasar. Padahal sebenarnya Darah Garuda yang merupakan sekuel kedua dari trilogi Merah Putih adalah film perang bergaya hollywood. Asisten sutradara sampai kru special effects adalah para veteran film hollywood, masih sama seperti pada film Merah Putih I. Tak ingin berdebat dan tanpa pikir panjang film yang tayang di studio 3 jadi pilihan. Kami semua sepakat sedang ingin merubah sementara pakem atau genre film kita. Menonton film Indonesia di bioskop agak merugikan sebenarnya. Karena tidak akan lama lagi pasti akan ditayangkan di televisi. Ah mungkin saja salah satu pemain di film itu memang idola Amel, hahaha... Daripada nonton yang di studio 4 'dilihat boleh dipegang jangan' Persik.. Persik... Cuman bisa jual tubuh doang!

16.35 masuklah kami ke dalam studio. Sepi sekali, kurang dari sepuluh deret kursi yang terisi dan tak ada satu deretanpun yang terisi penuh. Kami duduk di barisan ke tiga dari atas. Kami mulai menebak-nebak kira-kira opening film ini apa yah? Apakah benda itu lagi?..... Betul saja, pembukaan film itu menyorot suatu benda bernama 'gitar'.... Dan tentu saja segera dilanjutkan adegan sang raja, yah.. Sang raja, raja Dangdut si Oma janggutan bernyanyi di belakang microphone menggendong gitar dan diiringi pemain-pemain alat musik lain dan beberapa backing vocal wanita yang bergabung dalam grup Soneta. ''terlalu... sungguh terlalu!''
Kami semua serempak tertawa 'ngakak'... Ya Tuhan.., Oma..Oma.. (Tanpa RH*Raden Haji*) kita semua tahu kamu main di film ini dan jadi producernya. Tapi, tak bisakah engkau hadir di tengah-tengah film? Mengapa harus dirimu yang bernyanyi penuh satu lagu barumu berjudul AZZA yang jadi pembuka?
Yang pemeran utama siapa sih?

Film ini menceritakan dua topik. Pertama cerita cinta Ridho dan tentang revolusi musik dangdut. Tema pokoknya mungkin revolusi dangdut, kisah cinta Ridho hanyalah bumbu adegan. Lihat saja bagaimana Rhoma Irama terlalu sering hadir dari awal film. Setelah ia bernyanyi satu lagu di awal tadi, kamera kemudian menyorot gadis bernama Haura asal Australia yang tertarik dengan musik dangdut dan ingin mendalaminya dengan mengadakan sebuah riset. Setelah itu kembali ke rhoma yang sedang bermain piano sambil bernyanyi di depan lukisan dirinya yang terpajang di dinding memakai sorban dan syal di atas seekor kuda yang kedua kaki depannya terangkat ke atas, lukisan ini di close up. Betapa narsisnya dirimu pak haji! Barulah setelah itu muncul ridho yang baru pulang dari Amerika karena panggilan sang ayah. Ia memerankan jadi anak rhoma seperti di kehidupan nyata. Lagi-lagi rhoma muncul dengan adegan berkuda. Sepertinya film ini tidak ingin terlalu banyak berfiksi. Yang fiksi di film ini hanya kisah asmara ridho dengan Thufa si promotor musik yang diperankan cathy sharon. Thufa dihadapkan pada dua pilihan, laki-laki yang memberinya kepastian dan laki-laki yang bimbang. Delon penyanyi pop yang memberinya kepastian dengan niat melamarnya. Dan Ridho penyanyi dangdut teman masa smp yang tak pasti namun ia mencintainya sejak dulu.

Film ini sangat jelas menggambarkan seorang Rhoma yang ingin agar anaknya si ridho kembali ke Indonesia dengan tujuan membangkitkan lagi musik dangdut yang terpuruk dan dikalahkan oleh aliran musik pop. Dalam film adegannya rhoma sedang berbicara empat mata dengan anaknya. Aksen khas dan gaya bicara rhoma irama yang sangat kita kenali membuat saya, amel dan aulia geli, tertawa terpingkal-pingkal. Entah kenapa? Lucu rasanya. Rhoma mengusulkan ridho bernyanyi dengan formasi ala band, seperti yang sedang marak sekarang. Tapi dangdut adalah jiwa musiknya. Dangdut yang condong ke musik India. Menurut rhoma itu adalah sebuah langkah revolusi. Seperti yang pernah ia lakukan di sekitar tahun 70-an. Betulkah itu memang sebuah revolusi? Revolusi sendiri menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol dan membangun dari sistem lama kepada sistem yg sama sekali baru (wikipedia.org)
Nampak jelas rhoma masih sangat dominan. Band anaknya masih bernama Soneta ditambah angka 2 sebagai tanda lahirnya soneta baru, jadi soneta2 (sonetatwo) mirip nama grupnya. Lagu-lagu yang dibawakan sonetha2 lebih banyak menggunakan lagu rhoma irama yang diaransemen ulang. Hmm... ??? Revolusi?

Rhoma irama memang tak ingin benar-benar terlupakan, bahkan di film inipun ia masih saja jadi tokoh sentral (aulia), ckckck... Beberapa potongan gambar seperti ingin menampilkan kehidupan nyata sang raja.seperti rhoma yang sedang latihan di studio bersama anggota grup sonetanya ''...seribu satu macam...'' meng close up foto-foto dirinya semasa muda, penghargaan_penghargaan yang diraihnya, serta adegan rhoma sedang melatih ridho dasar-dasar teknik bela diri dan rhoma yang senang memegang tasbih. Yang paling membuat kami semua tak berhenti tertawa adalah saat akhir-akhir film, dimana ridho sedang dilanda kesedihan karena ditinggal Thufa saat ia belum menyatakan perasaannya. Di dalam kamarnya ia sedang memandangi foto thufa yang diletakkan di meja dan di belakangnya tertata deretan buku dan Al-qur'an. Di film ini Rhido digambarkan pemuda yang shaleh, rajin sembahyang dan puasa. Saat ia sedang memegang dan memandangi foto thufa datanglah sang ayah. Oma: ''dia kekasihmu? Jika kamu mencintainya, kamu harus berani mengatakan cinta" kurang lebih seperti itu. Tiba-tiba seorang penonton dengan lantang 'nyeletuk' "lihat ayah!" huakakak..... ???

Akhir film ditutup dengan adegan yang sangat simbolik. Rhoma berdiri di belakang sebuah kursi besar nan empuk menonton penampilan anaknya dari televisi. Ia tersenyum bangga, dan ikut berjoget sambil memegang tasbih. ???

Terima kasih atas tontonan yang lucu dan konyol hari ini, betul-betul membuat kami puas tertawa. Perut kami mules ikut berdawai sepanjang film dawai2asmara.

Minggu, 19 September 2010

Soul n mind

Hati tak pernah sedikitpun meragukan dirimu. Tapi otak selalu saja berusaha meragukanmu. Hati yang selalu yakin terus saja diusik otak dengan pertanyaan-pertanyaan menguji keyakinan hati. Otak memang sengaja melakukan tindakan peraguan, agar hati tak terlena? Entah. Diri yang tak utuh ini? Diam dan turut saja. Jari-jari bak pahlawan dengan sigap dan perkasa melayangkan aroma meragukan kesetian dirinya.

Sabtu, 11 September 2010

Sudut Romantis *blushing*

Dahulu tempat ini adalah tempat yang hampir setiap minggu ku kunjungi di senin malam. Dua tahun lalu adalah awal kakiku mengenal tempat ini, diajak oleh seorang laki-laki. Salah satu areal publik, tempat orang-orang membuang sedikit bahkan mungkin banyak waktunya di pinggiran kota yang ramai. Salah satu sudut adalah favorit kami (awalnya adalah kesukaan dia) selanjutnya sayapun menyenanginya. Tempat yang menjadi saksi bisu di tengah suara-suara yang riuh rendah dia menyatakan 'suka' padaku (hahay). 20 April mengawali. Karena pernyataannya ku tanggapi dengan jawaban 'menerima', maka sudut romantis inipun jadi kunjungan wajib kami sebagai pasangan. Bukan hanya kami, bahkan tempat ini terkesan memang tempat khusus muda mudi yang lagi kasmaran. Cahaya seadanya, hanya berasal dari rumah-rumah tempat memesan panganan ringan, mendukung segala suasana hati yang sedang ingin tentram. Siang hari yang yang 'memumetkan' kepala, dengan tempat yang hanya beratapkan langit hitam dan titik-titik putih bercahaya di angkasa, pilihan tepat untuk me refresh tubuh dan otak karena angin malam meluruhkan segalanya.

Sudah hampir setahun kami tak pernah lagi duduk di sudut romantis itu. 23 Ramadhan lalu kami berdua menyempatkan melihat-lihat sudut yang mengakrabkan saya dengan dia yang hanya intens berkenalan kurang dari satu bulan, sebelum akhirnya sepakat bersama. Waktu yang sangat singkat untuk kemudian memulai hubungan yang serius. hahhaha jujur saya serius! karena saya yakin diapun lebih serius. Dialah pria pertamaku. Di sinilah segala macam percakapan kami bahas. Sebagai dua orang yang baru berkenalan maka hadirlah beribu-ribu pertanyaan dari dia tentang saya, begitupun sebaliknya. tapi sebenarnya dia yang lebih banyak bertanya dan bercerita. Laki-laki yang doyan bicara, hahaha.. sedangkan saya perempuan dengan tipe pendengar. Untungnya saya suka mendengarkan. Salah satu kecocokan kami. Banyak hal kami perbincangkan, banyak pengetahuan baru yang ku ketahui darinya. tentang hidup, tentnag komunitas-komunitas yang tak pernah ku ketahui keberadaanya sebelumnya, tentang pergaulan, tentang agama, musik, pemikiran-pemikran yang sama sekali asing buatku, dan ada begitu banyak yang dia share padaku. Dia selalu bisa menjawab apa yang ku tanyakan (salah satu alasan saya menyukainya, walau kadang dia agak sok. Tapi saya tetap jatuh cinta padanya). Terima kasih Tuhan karena telah menganugerahkan ia padaku. Laki-laki yang setiap detik memujiku dan selalu jadi malaikat penolongku. Terima kasih juga sudut yang menyatukan kami. karena ini tentang sudut romantis.

Ini adalah view (sore hari) di hadapan kami jika sedang duduk di sudut.



dan ini. Tahu di mana? kami biasa memandangnya malam hari. Lampu-lampu dari alat-alat berat di seberang menyilaukan mata, tapi indah, berkedip-kedip di ketinggian.

Kamis, 09 September 2010

:Ramadhan pergi:

Puji syukur atas segala karunia, kasih dan sayang Allah swt. Beribu-ribu pujian ku panjatkan atas Mu ya Allah.. Sebaik-baiknya bermunajat adalah memuji segala keagungan Mu.

Dini hari, mata membasah, hati memendam. Selamat tinggal ku ucapkan pada Ramadhan yang indah. Bulan evaluasi atas segala tingkah laku diri berakhir. Waktu kemenangan kini disambut.
Apakah saya juga termasuk sang juara di hari yang seyogianya manusia-manusia merasa fitri kembali?

Belum.. Saya belum merasakannya. Semoga 'wildcard' agung dari sang Pemurah, 'Ramadhan' masih berkenan Allah berikan padaku. Aamiin!!
Mari terus menjaga semangat Ramadhan,
agar pribadi lebih baik dapat diraih.

Selamat hari lebaran, Minal Aidin walfaidzin, maafin ita lahir bathin ya..! :)
_1 syawal 1431 H_

Senin, 06 September 2010

Dari profil

dari mana asal nama paojil?
paojil adalah nama yang sering Bapak gunakan untuk memanggil saya. nama saya sebenarnya Ita Fauzi Harahap, mungkin bapak mengambil nama Paojil dari nama tengah saya yaitu "Fauzi", nah..coba deh ucapkan kata fauzi berkali-kali pasti jadinya mirip2 paoji khan? secara kitakan biasa menggantikan hruf F menjadi P. trus Ji nya dari mana? itu dia, orang medan susahh banget nyebutin huruf Z, pasti jadinya huruf JET klo disebutin. misalnya mau biang buah Zaitun jadinya Jaitun, hoeheee;)huruf L nya saya gak tau dari mana mungkin supaya enak aja kali yah nyebutinnya. saya juga menuliskan ejaan nama paojil berdasarkan pendengaran saya.

Dasbor blog ini diberi tema Dreamer dan url nya paojilsukakhayal.blogspot.com. Yah..saya selalu merasa diriku ini seorang pemimpi dan suka berkhayal. Dari mimpi yg biasa2 saja sampe yang extreme.Bermimpi membuat saya memiliki semangat dalam menjalani hidup yang kadang membosankan dan flat2 saja. Karena dengan brkhayal atau bermimpi saya bisa hidup di alam dunia lain yang alurnya ku rekayasa sendiri. Mengendap di alam bawah sadar. Tanpa disadari mimpi telah terwujud. ;D
but... be carefull with your dream!!

Jumat, 27 Agustus 2010

No idea '-___- @ Sriwijaya

Dua hari di Kota Palembang, bingung juga mau berbagi apa. Tapi saya ingin berkisah.
Palembang beri aku kesan! Kata-kata itu menyeru di benakku. Karena saya ingin mengikasahkanmu lewat tanganku. Tapi, haruskah kau berkesan dahulu baru aku
menuliskannya? Hahaha..
Saya hanya mau menulis, sekalian menguji kepekaan indra penglihatanku, memutar ulang rekaman yang tersimpan dalam memory otak.Baiklah mari kita coba.

Ampera, sungai musi, songket, empek-empek, sriwijaya. Yap mereka semua adalah kebanggan Palembang, lahir di palembang dan menghuni palembang menjadi 'anak-anak' kebanggaan. Mereka menjadi penanda rupa palembang sang kota tertua di Indonesia. Yah Palembang merupakan kota tertua di Indonesia jika didasarkan pada penemuan prasasti peninggalan kerajaan sriwijaya yang pernah berpusat di Palembang. Kerajaan Sriwijaya pernah berjaya di pulau sumatera. Tidak heran, kata 'sriwijaya' banyak digunakan oleh tempat-tempat penting sebagai namanya. Contoh Universitas Sriwajaya, universitas negeri terkemuka seperti universitas hasanuddin di Makassar. 'Gelora sriwijaya' gedung olah raga serba guna yang akan menjadi tempat dilaksanakannya sea games XXVII pada tahun 2011 dan menjadi markas klub sepak bola Indonesia sriwijaya fc, Kodam Sriwijaya dan masih banyak tempat lainnya yang merekatkan nama sriwijaya sebagai identitas tambahan. Salah satu tempat yang juga berembelkan sriwijaya adalah sebuah hotel, bernama hotel sriwijaya. Hotel tempat saya menginap selama dua hari. Muncul pernyataan dalam benakku, mencuat sendiri. ''pasti hotel ini (hotel sriwijaya) dulunya adalah hotel ternama dan kelas atas'' kataku. Secara pelekatan nama 'si kerajaan' pastinya tidak sembarang, lihat saja nama-nama tempat yang ku sebutkan di atas tadi adalah tempat-tempat publik yang penting di kota Palembang. Sedangkan kenyataannya hotel itu tidak tampak 'wah' hanya ada 3 tingkatan dan tampak tua dari segi bangunan dan perabotannya dari lemari sampai ac (airconditioner) yang terbuat dari lapisan kayu, ukurannya agak besar, bentuk ac tahun 80-an, tapi masih bagus
*hahaha ketahuan pilihan tempat nginapnya* saya sendiri sebenarnya suka dengan barang-barang antik, unik soalnya, hiahaha... Setelah itu ku kekatahui tanpa sengaja hotel ini memang pernah berjaya dan menjadi hotel kelas atas dahulu, namun pernah terkena bencana kebakaran beberapa tahun silam.

Lanjut, ada jembatan ampera (amanat penderitaan rakyat) di atas sungai musi, menghubungkan daratan seberang 'ilir' dan 'ulu', menjadi tempat yang tak terlewatkan ku kunjungi. Jembatan yang ramai oleh lalu lalang kendaraan dan sungai yang dipenuhi dengan rumah-rumah penduduk di sisinya, jika dari atas jembatan terlihat tepian sungai dipadati atap seng berwarna merah kecoklatan agak berkorosi. Khas palembang lainnya ada kain songket. Di mana-mana di dinding ditempeli kain songket yang dibingkai kaca, tak tahu maknanya apa, mungkin hanya sebagai simbol atau bisa jadi semua tempat sengaja di'setting' jadi galery tuk memamerkan kerajinan tenun khas Sumatera Selatan. Tak lupa ada makanan bernama empek-empek atau pempek, berbahan dasar ikan dicampur tepung atau sagu. Ikan yang biasa digunakan adalah ikan air sungai atau air tawar seperti ikan belida ikan khas sungai sumsel, ikan gabus, dan ada juga ikan air laut, ikan tenggiri. Walaupun berada di pulau lain di luar sumatera selatan namanya tetap pempek palembang.





Demikian yang bisa saya bagi. Kalau mau mengutarakan pendapat, saya menilai palembang adalah kota yang lumayan bersih, mengalami banyak kemajuan saat era kepemimpinan Megawati. Penuh tempat bersejarah utamanya berada pada pusat kota. Bangunan-bangunan seperti mesjid agung yang berkapasitas 15.000 jemaah, monumen perjuangan rakyat, Benteng Kuto Besak (kota besar), museum Sultan Mahmud Badaruddin II, jembatan ampera, letaknya saling berdekatan berada pada satu titik di pusat kota yang juga berdekatan dengan kantor pemerintahan seperti kantor walikota, kantor pos, beberapa kantor dinas, pasar Ilir 16, semuanya terletak di jantung kota palembang dan tak berjarak jauh satu sama lain, sehingga terkadang menyebabkan kemacetan pada jam-jam dan waktu tertentu.
Well... Beginilah caraku menuangkanmu. Kesan? Itu diciptakan sendiri!

Rabu, 25 Agustus 2010

Beberapa jam sebelum meninggalkan Gunung Bais Estate

Barang-barang sudah rapih, tinggal diangkut. Tersisa tas pakaian yang masih terbuka karena akan memasukkan baju kotor. Saatnya istirahat. Di atas kasur membayangkan perjalanan yang memakan waktu tempuh enam jam ke Kota Palembang, berangkat jam delapan pagi. Tak lupa membayangkan saat sampai di sana. Jadi saya membayangkan perjalanan yang aman tanpa hambatan dan sampai dengan selamat di tempat tujuan. Karena menurut hukum 'law of attraction'nya the secret, berpikir dan berperasaan positiflah (think and feeling positive) maka akan menghasilkan kenyataan yang positif juga. Kalau Rhonda Byrne mengatakan alam semesta yang mengabulkan kehendak pikiran kita, sebagai muslim saya menyerahkannya pada Allah semata. Berserah diri dan tetap berpikir positif, karena Allah menjanjikan hal-hal yang baik jika hambaNya berprasangka baik, begitupun sebaliknya.
Semoga selalu dalam lindunganNya Aamiin..! Mari tidur sebentar lagi sahur ;>

Selamat tinggal burung hantu
Selamat berpisah jangkrik-jangkrik
Kucing-kucing kini tanpa tuan
Kesunyian segera sirna
Selamat menjadi kenangan Gunung Bais.. Dagh Suku Anak Dalam
I'll be miss u...

Rabu, 18 Agustus 2010

Marty Belajar Membaca Peta

Saat semua manusia kasta bawah gelisah
Saat para pejuang kasta menengah disekap, dirantai, dibelunggu karena memperjuangkan harga diri
Para manusia setengah kasta dewa tak peduli.
Karena Marty baru belajar membaca peta dan mencari titik koordinat

*gubrak....*
''untukmu MenLu''

Selasa, 17 Agustus 2010

'Suku Anak Dalam (SAD) Riwayatmu Kini'

Suku Kubu atau yang biasa disebut suku anak dalam atau orang rimba merupakan salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di pulau Sumatera tepatnya di provinsi Jambi dan Sumatera selatan (wikipedia)

Bertepatan di hari jadi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 65 tahun, saya berkesempatan mengunjungi kampung 'suku anak dalam' SAD di pedalaman sumatera selatan. Keinginan bertandang dan melihat-lihat kampung SAD sudah dari beberapa minggu yang lalu ku utarakan pada Bapak, namun baru pada hari libur Nasional ini kesempatan itu datang. Sekitar jam setengah satu siang, saya, ibu dan bapak berangkat diantar supir perusahaan yang sudah beberapa kali pernah datang ke kampung SAD. Pemukiman SAD tidak jauh dari tempat tugas bapak di perkebunan gunung bais estate, Desa Semangus, jaraknya kurang lebih 7 km. Melalui jalanan tanah tak berbatu namun bergelombang, berliku, melintasi jembatan di atas sungai Hitam yang warna airnya memang keruh hampir berwarna hitam, diantara perkebunan sawit, karet, lahan tak terurus, sampailah kami di pemukiman mereka.

Pemandangan pertama yang tertangkap adalah kehidupan yang sederhana. Anak-anak kecil bermain riang gembira tanpa alas kaki. Kedatangan kami dengan mobil jenis L 200 double cabin sontak menghamburkan kerumunan mereka. Saya dan ibu kemudian turun tuk menyapa. Saat ibu sedang asyik berbincang dengan salah satu guru yang ada di sana, saya menyempatkan diri memperhatikan sekitar. Hanya terdapat kurang dari sepuluh rumah penduduk. Rumah-rumah mereka terbuat dari susunan papan-papan yang beratapkan seng dan berlantaikan tanah tapi ada juga yang sudah berlantai semen seperti salah satu rumah yang ku masuki, sebuah gereja yang bangunan dindingnya terbuat dari batu bata dan semen yang dicat putih juga beratapkan seng. Terdapat juga sebuah sekolah dasar dengan dinding bercat putih dan atap bercat biru bagian pinggirnya.

Kehidupan mereka sudah sangat-sangat maju. Tidak seperti yang ku bayangkan bahwa mereka tidak mengenakan pakaian lengkap hanya penutup kemaluan, berumah panggung nan kecil atau hidup di atas pohon-pohon seperti yang pernah ku saksikan di media televisi dan menganut animisme. Dari bukti-bukti bangunan yang sudah ku jelaskan di atas jelaslah peradaban mereka. Mereka beragama dan anak-anaknya mengenyam pendidikan. Kepercayaan yang mereka anut adalah kristen. Agama ini dibawa oleh seorang pendeta yang datang dan pergi. Terakhir pendetanya bernama Alex Poncong berdarah jawa. Dia sedang tidak berada di tempat saat kami ke sana. Dia sedang pergi ke hutan mencari kayu tuk pembuatan langit-langit gereja yang belum sempurna seperti yang diutarankan seorang ibu yang menjadi guru anak-anak SAD saat berbincang, dia juga bersuku jawa. Sekitar tahun 1990-an islam pernah masuk ke kampung ini dan dianut mereka namun karena yang membawa ajaran islam meninggal, tak ada lagi yang meneruskan hingga datanglah pendeta membawa ajarannya dan sampai sekarang dianut SAD.
Lihat, mereka menonton televisi, menggunakan lampu. Listrik yang mereka gunakan berasal dari mesin genset.



Suku anak dalam tak lagi kubu atau terbelakang. Mereka tidak sepenuhnya orang rimba lagi, yang seluruh kebutuhan hidupnya ia gantungkan pada ketersediaan alam dan tak terhubung dengan dunia di luar hutan. Mereka bertransformasi sangat pesat, keluar hutan mengunjungi desa bahkan kota dan punya kendaraan. Para lelaki pergi berburu dengan mengendari sepeda motor, seperti yang saya jumpai ketika dalam perjalanan, laki-laki tanpa baju hanya celana pendek dan kain yang melilit dipinggang ciri khas pria suku kubu, menyandang 'keceppe' senapan panjang untuk berburu yang melintang di belakang pinggangnya. Walau mereka sudah punya kendaraan, tapi mereka tetap orang rimba yang tak tahu menahu soal peraturan berkendara, sehingga jika berpapasan dengan anak SAD yang sedang mengendarai sepeda motornya berhati-hatilah sebab mereka berjalan di tengah badan jalan. Pekerjaan mereka tetap berburu binatang, mencari kayu atau menebang pohon karet.

Para pendatang khususnya pembawa agama dan guru telah banyak mengubah kehidupan rimba mereka. Ini adalah pengamatan terluarku terhadap sebagian kecil SAD yang tersebar di sumatera selatan, khususnya yang saya kunjungi di desa Semangus. Lebih ke dalam masih banyak tersebar suku kubu yang masih mempertahankan kehidupan ala orang rimba. Meskipun kehidupan SAD Semangus sudah dapat dikatakan modern, namun mereka masih menyematkan istilah dan menganggap diri mereka Suku Anak Dalam.

Berkaitan dengan hari kemerdekaan, saat di sana saya tak menjumpai di rumah-rumah mereka ditancapkan tiang dengan bendera merah putih. Saya juga tidak menanyakan mengapa mereka tidak memasang bendera. Apa peduli saya? Saya tidak ingin men-judge mereka tidak nasionalis. Setidaknya mereka tau bahwa mereka bagian dari bangsa Indonesia terlihat dari nama gereja mereka 'Gereja Baptis Indonesia', walau belum tentu para pemimpin di negeri ini peduli dengan mereka.
Jadi, tidak penting mereka mengibarkan bendera atau tidak di hari yang memperingati kemerdekaan Indonesia 65 tahun lalu.
Yang jelas mereka hidup rukun, bisa makan dan melestarikan alam. Hahaha..terlalu beropini :D


Notes: photo-photo dokumentasi menyusul :)

Minggu, 15 Agustus 2010

Packing

75% sudah barang-barang di pack, dimasukkan ke dalam kardus, direkatkan menggunakan lakban. Tidak terasa sisa seminggu lebih kami di sini. Di Gunung Bais estate. Tapi kenapa saya merasa sedih ya? Padahal saya hanya dua bulan di sini, saya tidak punya keterikatan bathin dengan kampung ini, dengan orang-orangnya apa lagi. Karena selama saya di sini, saya lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, tak bersosialisasi dengan penduduk setempat. Tapi sempat ikut pengajian dua kali dan acara isra mi'raj. Tapi tidak ada kenalan baru. Hanya kenalan dengan ibu-ibu teman ibu. Memang di kampung ini yang masih cewek atau remaja kurang. Yang umurnya di bawah umurku saja sudah pada menikah. Banyak juga yang bersekolah di kota. Satu-satunya yang lumayan ku kenal adalah Ika. Dia lebih muda 7 tahun dari saya tapi badannya jauh jauh lebih besar dari saya. Jika bersekolah seharusnya ia sudah masuk sma. Tapi ia memilih tidak bersekolah dengan alasan badannya terlalu besar untuk ukuran seorang siswi smp kala itu. Hah ada-ada saja. Saya mengenal ika karena dia bekerja di rumah membantu ibu. Tapi itupun kami jarang terlibat komunikasi. Saya yang hanya asyik di kamar dan dia yang sibuk di dapur bersama ibu.

Kembali, mengapa ada rasa sedih hendak pergi dari perkebunan ini? Mungkin memang wajar, ku sadari atau tanpa ku sadari 2 bulan di daerah ini pastilah menorehkan bekas di hati, menancapkan memory di otak. Tapi saya selalu sok ingin masuk dan menyalami perasaan bapak dan ibu. Terutama bapak yang akan pensiun. Bapak akan menjadi warga negara biasa, status sosialnya akan sedikit turun karena tidak menyandang peran lagi. Hubungan rantai sosial antara rekan-rekan kerja yang sudah dibina akan putus. Apakah bapak akan sedih dengan hal itu? Apakah bapak akan terkena 'post power syndrome'? Sindrome yang biasa diderita oleh seseorang yang kehilangan jabatan atau kekuasaan. Sejenak ku hentikan kegiatan mengetik huruf-huruf ini dan memperhatikan bapak.
Hem... Sepertinya bapak tidak sedih. Ia malah senang. Karena ia akan pulang ke kampung yang bukan tanah kelahirannya. Kampung rantauan tempat di mana sebagian sejarah hidupnya ia torehkan. Bapak merindukan dan menantikan berjumpa cucu pertama satu-satunya saat ini. Badia zalma harahap.
Bapak bukan sosok yang mementingkan kedudukan, sehingga saya yakin bapak jauh dari sindrome hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalunya. Menjadi wirausahawan adalah lebih baik ketimbang menggantungkan hidup pada para pemilik modal raksasa.

Melupakan kesedihan dan melanjutkan packing2. Eh tiba-tiba saya menemukan satu tas berisi kaset-kaset radio diantaranya yang menyita perhatianku adalah kaset the beatles dengan harga yang tertera di covernya Rp. 4500,- ada elvis presley, jimm reever, matt monro, abba, the pussy cat, 2 album frank sinatra, dan masih banyak lagi. Kaset-kaset ini adalah soundtrack masa kecilku dulu, berirama mengiringi setiap langkah mungilku. Hmm...jadi ingin bernostalgia! Maka setelah membersihkan sedikit kaset yang agak berdebu akibat telah bertahun-tahun tersimpan tak pernah dimainkan, ku putarlah kaset yang melantunkan suara frank sinatra, mengalunlah my way, moonriver, something stupid, i get kick out of you, fly me to the moon..and many more...

Fly me to the moon let me play among those stars. Let me see what spring is like on a jupiter and mars. In other words hold my hand..in other words baby kiss me.
Fill my heart with song and let me sing forever more. You are all i long for all i worship and adore. In other words please b true..in other words i love you......

Sabtu, 14 Agustus 2010

::Mengisi perut

Always sebelum tidur harus isi perut dulu dengan menu yang sama hampir setiap malam. Mie goreng dan susu coklat panas. Hmm...
Tak ada bosan, tetapi harus berpikir bahwa mie yang ku makan mengandung MSG*monosodiumglutamat* yang terdapat pada bumbunya. Penyedap rasa yang katanya tak baik tuk dikonsumsi terus menerus. Maka dengan itu saya harus mendampinginya dengan meminum susu yang di cover kemasannya tertera bertujuan mencukupi nutrisi, mengandung immunoglobilun yang mampu menjaga daya tahan tubuh. Mie goreng itu memang tak ada bosannya tuk dikonsumsi akibat si penyedap rasa. walau kadang hanya ku makan dengan tambahan kerupuk atau makanan yang ada di atas meja, entah itu ikan tahu atau tempe jika saya didera malas tuk menggoreng sebutir telur. Hahaha.. Gak penting banget yak? Hoaam... Tidur dulu!

*among those stars*

Aku ingin terus tertidur
Biar engkau nyata
Realita membuatmu nihil
Sehingga bermimpi adalah menjangkaumu

Inilah cara Tuhan menganugerah dirimu
Diantara bintang-bintang malam
Terukir kisah yang tak tergambar di dunia kelam

Note: Coba-coba membuat syair.
Hihih.. Jelek ya?

Senin, 09 Agustus 2010

Neng Icha #2


Sahabatku Indah liana lahir di Bandung Majalengka 24 tahun lalu pada tanggal 21 Juli. Masa SD dan SMPnya di Jakarta. Masuk Sma ia pindah ke Bone bersama orang tua dan 2 saudaranya.

Seperti yang sudah ku ceritakan seblumnya, dia sahabat terbaikku. Anaknya manja minta ampun, palsu*palla suruh2*, centil asli, cerewet dengan suara cempreng, terlalu supel. Saking supelnya suka ngajak kenalan orang asing duluan, mau cewek ataupun cowok, karena dia juga punya radar kePDan yang cukup tinggi. Hahahag sedangkan saya adalah kebalikan dari smua sifatnya.
Kadang saya suka jengkel dengan sikap manjanya. Ataupun merasa BT dengan alasan tak jelas dengan dia. Tapi sebaliknya dia tidak pernah bersikap sperti itu pada saya., dia akan selalu tersenyum padaku dan mengajakku bicara lebh dulu kalau saya lagi marah. Dia sangat periang, walau saya tau hidupnya berat. Kadang dia bisa menyembunyikan kesedihannya dan riang seperti biasa. Tapi tidak jarang dia menampilkan isi hatinya yang gundah, hidupnya yang sulit di depanku.
Mamanya meninggal sewaktu sma dan papanya menyusul mamanya sewaktu medio semester satu. Dia tidak berada di sisi dan saat terakhir papanya di dunia, karena saat itu semua mahasiswa baru peikanan sedang mengikuti 'bina akrab' di Bantaeng. Dia diberi kabar oleh seorang senior kalau Papanya meninggal di saat kami sudah sampai di makassar. Papanya memang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit wahidin. Saya sempat menemani icha sekali melihat papanya di rumah sakit.
Saya kasihan dengan kehidupannya, saya jg sudah kehilangan mama waktu smp, tp saya masih lebih beruntung karena masih punya bapak. Kehidupannya ditanggung oleh ibu tirinya yang baik. Sebenarnya mama ica adalah istri ke 3 kalau tidak salah. Istri yg pertama sudah meninggal. Sehingga icha punya banyak saudara tiri.

Entah kenapa teman satu angkatan dan prodi banyak yang kurang suka dengan icha. Teman cowok beberapa menganggap icha belagu karena kerap menggunakan kata 'elo gue'. ''haah, so what gitu? Dia kan emang besar di Jakarta, gak papa lah msh kepleset2 dikit lidahnya.'' yah jalan pemikiran orang beda-beda. Mereka bilang Monas pindah ke Makassar*wuih*
Teman-teman cewek lain lagi. Mereka tidak suka dengan sikap centil dan manjanya. Beberapa juga menilai icha bagai benalu dalam pertemanan kami. Mereka agak komplen karena hampir setiap makan di kantin kampus saya yang bayar. Baju yg ku pakai kadang dipakai icha juga. Ini yang membuat saya sedih, saya minta maaf cha karena diam saja saat ada yang menyampaikan ketidaksenangan mereka. Seharusnya saya mengatakan ''dia saudaraku jadi tidak apa-apa.''

Saya menyayangi icha, seperti menyayangi saudara kandungku, walau kadang dirimu membuatku BT kalau kamu mulai ngupil sembarangan. Hahahaaaa
Kalau saya lagi kelebihan rezeki, saya pasti akan mengajak icha berbelanja pakaian bersama. Saya ingat barang terakhir yang saya belikan tuk icha adalah sendal gunung. Berdua kami datang ke salah satu pusat perbelanjaan *MTC* mencari sandal gunung. L.o.l cha cha.. Kenapa dirimu mennyukai sandal gunung? *mikir*

Si Neng icha parasnya manis, sehingga tidak sedikit laki-laki yang suka padanya. Dari senior, teman satu angkatan, kenalan lintas fakultas atau kenalan di luar kampus. Ditambah sifatnya yang mudah akrab dengan orang baru.Beda dengan saya yang agak tertutup, cuma bisa mengagumi cowok idola dalam hati. Hahay..
Kami seperti wanita normal pada umumnya suka mencurhatkan masalah kaum adam yang membuat kami jatuh cinta *ting*
_That's what friend are for_
satu-satunya kesamaan kami, kami suka mencoba hal-hal baru dan menantang. Banyak kegilaan yang pernah kami lakukan, namun saya tidak temui lagi seseorang yang bisa diajak gila-gilaan. ''Dasar orang gila''

Icha Na-fish-a nama akrab yang dia pakai saat mengudara di radio Ebs, harus berhenti kuliah dan kembali ke Majalengka melanjutkan hidup. Kini ia sudah menikah dan dikarunia seorang putri bernama Viya.
#she is my close friend#

-''-Susahnya posting lewat hape :(

Selama liburan di tempat tinggal bapak di sumatera selatan, kerjaan saya yah begini. Nonton, tidur, jadi rajin luluran, karokean lagu2 lawas huakwakawa.. dan online tentunya. Buka2 facebook, twitter, sgala macam serta menulis di blog pastinya. Namun saya ingin mengisahkan betapa susahnya posting melalui hp bermerek nokia tipe N95 ini. Yah.. Tidak ada cara lain hanya bisa lewat hp. Kalau lwt komptur juga samaa, koneksinya sangat lambat tidak lebih baik. Jangan harap bisa keluar mencari tempat dengan fasilitas hotspot atau warung internet. Ini adalah kampung, sekelilingnya perkebunan dan hutan tempat tinggal 'suku anak dalam'.
Setiap habis menulis beberapa kalimat harus segera di save. Karena henpon akan mati tiba2 kalau sudah menulis terlalu lama dan tidak terconect. Seperti yang sedang ku lakukan. ''save dulu ah..''
keterbatasan lainnya tidak bisa melampirkan gambar. Semakin banyak karakternya semakin lambatlah untuk mengetik. Hiks..sehingga ada beberapa tulisan yang hanya tersimpan di catatan hape.

Tapi setidaknya keinginanku tuk menulis kembali di blog ini bangkit karena masa liburan panjang akibat nganggur gak ada kerjaan,hihiihi... Blog yang hanya berisikan kegiatan sehari-hariku yg gak penting. Saya belum bisa merensi kehidupan sosial, politik, agama. Yeah.... Mayb someday v(.-__-.)v*pipi merah merona*

Minggu, 08 Agustus 2010

Neng icha #1

Tadi sewaktu dalam perjalanan hendak ke pasar *dalam mobil*, dalam ketermenungan, menghayati sekeliling yang hijau oleh pepohonan sawit, jati, kelapa, jalan tanah merah yang becek, lembek, licin bak kue agar-agar akibat hujan semalam, tiba-tiba angan terbawa ke masa-masa waktu masih seorang mahasiswa baru. Entah angin apa yang membawa saya seketika terbang terkenang kebersamaan saya dengan seorang teman bernama icha. Seperti ketidaktahuan apa yang mengilhami khayalan sampai pada mengenang icha begitu juga awal mula pertemanan kami, apa, mengapa, kapan dan di mana keakraban diantara kami mulai terjalin aku lupa momennya. Tolong ingatkan aku..!
Kalau pertanyaan di mana? Jawabannya pasti adalah kampus unhas terkasih adalah yang mempertemukan kami, tepatnya di program studi serupa yang kami pilih. Tapi peristiwa apa yang menjalin kami? Karena saya baru mengenal icha ketika perkuliahan perdana baru berjalan. Saya tidak pernah terkontak dengan dia ketika pendaftaran ulang maupun ketika ospek berlangsung. Mungkin memang tidak perlu ada jawaban kapan rajutan persahabatan kami betul-betul terjalin. Karena ini adalah bukti bahwa persahabatan kami tulus, tidak memilih atau melihat latar belakang satu sama lain. Mengalir perlahan mengikuti aliran kehidupan. Menciptakan goresan indah, seperti geolyph yang terukir megah nan indah di dinding-dinding batu gurun oleh kebudayaan nasca di Peru Amerika selatan. Menyisakan sejarah yang patut tuk dipelajari.

Dia bukan sekedar seorang sahabat dia adalah seorang saudara. Banyak hal dan kegiatan yang kita lakukan bersama. Mulai dari kegiatan normal ala ala perempuan, sampai yang agak-agak gila. Tengah malam duduk di danau unhas berdua menikmati hembusan angin malam sambil curhatan adalah hal yang lumayan gila yang pernah kami lakukan menurutku. Saya sendiri, sumpah! Tidak tenang dan tdk menikmati malam itu. selama duduk di pinggiran danau saya terus saja merengek minta pulang, grasak- grusuk. Saya ketakutan jika tiba-tiba saja ada laki-laki iseng menggangu dan menjahati kami. Sedangkan si icha enjoy saja, dia malah menertawakan saya. Saat itu sedang diberlakukan jam malam di unhas, tuk men sweeping pasangan yang lagi pacaran. "kenapa juga saya takut ya? Kita kan gak ngapa2in dan kita gak lagi pacaran. Jiahahaha..."

Kami melewati hari-hari di kampus selalu bersama, cari bahan buat tugas, mengerjakan tugas, makan, nongkrong, ke mushollah selalu berdua. Tapi ketika kami memilih untuk memasuki kegiatan ekstrakulikuler, kami punya pilihan sendiri-sendiri. Dia yang ekstra supel, kelewat PD dan cerewet memilih menjadi penyiar di radio kampus ebs. Sedangkan saya memilih magang di koran kampus identitas.

Masih banyak yang ingin ku kisahkan tentang dia, tentang kami, walau kami hanya bersama selama 3 semester.

Kamis, 05 Agustus 2010

_Bapak Pensiun_


Pengajian yang diadakan di rumah malam ini adalah pengajian paling mengharukan dalam hidupku. Selain tuk menyambut bulan suci Ramadhan, pengajian di malam jum'at ini adalah pengajian terakhir bagi bapak dan ibu di perkebunan Gunung Bais Estate, sekaligus sebagai acara perpisahan sederhana karena tidak genap sebulan lagi bapak dan ibu akan meninggalkan kampung gunung bais kec. Muara kaling kab musi rawas sumatera selatan. Bapak akan kembali ke Makassar bersama ibu dan saya tentunya, yang sudah sebulan lebih berlibur di sini. Tepat tanggal 27 agustus nanti kami akan cabut dari kampung ini.

Bapak pensiun. Begitulah akhirnya setelah 26 tahun lebih, hampir 27 tahun bapak mengabdi di perkebunan milik swasta pt.pp. London Sumatera. Berakhir sudah hidup berpindah-pindah, dari daerah perkebun satu ke daerah lainnya. Bapak bertugas pertamakali di kantor cabang Makassar kemudian dipindahkan ke daerah kab. Bulukumba di perkebunan karet Palangisang estate. Pada tahun 2003 bapak dipindah tugaskan ke Medan di Bahbulian estate kab Simalungun, setelah bertugas selama 17 tahun di Bulukumba. Pada tahun 2006 bapak dipindahkan ke daerah ini dan pensiun di sini.
Seketika rasanya saya ingin menangis sewaktu seorang tamu yang hadir mewakili menyampaikan sepatah kata dan mendoakan bapak agar sehat sehat selalu di masa pensiunnya. Rasanya ingin terisak saja tapi ku menahannya agar tak tumpah, air mata hanya menggenang. Kesedihan ini bukan karena bapak tak lagi bekerja, bukan karena khawatir tak ada lagi yang mencari nafkah. Hanya merasa perih menyadari satu hal bahwa bapak tak lagi muda. Usianya menginjak 57 tahun di bulan september nanti. Saya tau hidupnya tidaklah mudah. Ia bukan lulusan perguruan tinggi. Karir yang dia peroleh adalah berkat kecerdasannya. Doaku lindungilah ia selalu ya Allah. Saya tidak ingin bapak sakit, saya ingin bapak berumur panjang dan melihatku berhasil. Terlalu banyak yang telah ia berikan pada kami anak2nya. Dia terlalu menyayangi kami.

Senin, 02 Agustus 2010

Mungkin ini adalah blog paling norak yang pernah ada di jagad perblogan hahaha... Dari isi sampai tampilannya. But i like it. This is me.. ;)