...Dream and Action...

...dream and action...

Minggu, 16 Januari 2011

Poem from my childhood friends

Jangan kau duga cintaku surga berjelaga.

Adalah lega menerima jelaga juga telaga

ada kalah dan menang yang lelah

sayap seolah sebelah, ah!



Aku berjaga di batas getas dan cadas

bertahan dalam laju dan kandas

tersebab cinta menderas

dan rindu tajam menebas.



Karena namamu berurat denyut

maka kupahat namamu di paha liat laut.



Cinta sekuat maut, tak satu pun luput

jemari rindu merebut serabut laut

menghindar dari surut

memudar kalut.



Kemarau gontai bantai pantai

habis badai

habis ombak

jejak tak terlacak

oh! Hidup redup dalam degup tangis

jemari melantai

mengemis gerimis.



Tidak! Demi namamu

aku ikhlas melepas segala

mengemas bianglala.



Tidak! Demi namamu berurat denyut

aku berjibaku dengan pasang dan surut.


tak sampai namun tak mengapa.

bahagia atasmu cakrawala surga tanpa batas..



"Nanti saya buat untukmu juga U**y :)"

Sabtu, 15 Januari 2011

Humm...

Humm...
I could feel the fresh wind blowing on my blog.
Inhaling air deeply.
Feeling the wind blow so softly.
Swaying grass.
pollen fly in the air.

Kamis, 13 Januari 2011

_Cerita Cinta Berakhir di Sini_



Maheer.. I think your work is very interesting. Meskipun saya sudah melupakan seperti apa rasanya dibuat galau, hancur atau bahkan pesimis dengan cinta, karena seseorang telah membuatku lupa akan semua rasa itu :D Seorang yang membuatku tidak berpikir untuk mencari laki-laki lain atau mencoba berpetualang asmara (balik lagi, dasarnya saya memang tipe cewek setia :DD' )

"here,after" seperti mengingatkan ku bahwa ada orang-orang yang hidup dalam keraguan akan adanya cinta. Tapi saya berterima kasih,membacanya membuatku malah semakin yakin bahwa cinta itu ada. Cinta ada dalam hati orang-orang yang berani. Jika suatu saat bangunan kasih kami runtuh, saya juga bisa berpikir bahwa saya tak sendiri. Dan jika berani, akan selalu ada cinta yang baru. Hihih...

"...there's still life after a love ends" hal. 71
***

Penggalan tulisan di atas merupakan sedikit pandanganku mengenai tulisan maheer dalam novelnya 'here,after' yang ada di postingan sebelumnya dan sempat di twit oleh maheer sendiri dan di-mention padaku :) how happy me
:*)

Novel here,after pertama kali aku dapatkan di tas milik kakakku yang tanpa sengaja menarik perhatianku. Ku baca tag line-nya 'cerita cinta berakhir di sini' hem? Berakhir bahagia, seperti jalan cerita kebanyakan. AKu beralih ke sampul paling belakang. Seperti biasa tulisan di cover paling belakang biasanya akan menjelaskan sedikit isi buku.
"SUATU SAAT, cinta itu pernah ada. Dan aku melihatnya pergi tanpa sempat kucegah sama sekali."
"Suatu saat cinta itu pergi. Menyisakan sejuta penyesalan karena tak cukup sigap menahannya tetap berada di sini..."


Saya salah. Ternyata novel ini bercerita mengenai kepahitan cinta. Tidak ada rasa manis ataupun hambar. Tapi ini adalah novel tentang cinta.
Dimulai dari bab Adi yang meragukan adanya cinta. Ia dihadapkan pada kenyataan kalahnya cinta oleh realita hidup. Jarak telah mengalahkan dan menghapus cinta Diana untuk dirinya yang selanjutnya jadi tokoh di bab ke dua. Permasalahan yang sebenarnya tidak menjadi penghalang berarti di abad yang bisa menghubungkan orang-orang dengan mudah di berbagai belahan dunia. Tapi Diana punya alasan lain, yaitu trauma.
"orang bilang cinta bisa mengalahkan segalanya.
Omong kosong.
Aku telah melihat sesuatu yang tak bisa dikalahkannya.
Jarak."

Berlanjut ada bab tokoh-tokoh lain yang punya masalah cinta sendiri. Tapi sebenarnya antar tokoh punya keterkaitan satu sama lain. Dan kesemua tokoh mengalami kekandasan cinta (Kek film The Babel dan Amores perros yah? Saya cuma tau film ini yang punya beberapa bagian cerita berbeda tapi saling terkait)

Mencintai tak dicintai. Dicintai tak mencintai. Saling mencintai tapi tak dapat bersatu.
cinta berakhir di sini.

Yang menarik buat saya selain jalan cerita cinta yang agak sadis eh tragic ding! dalam novel Here,after adalah adanya beberapa pengetahuan mengenai film, para pemikir, kutipan-kutipan filsuf, novel dan lagu yang menjadi soundtrack pembuka atau penutup bab jalan cerita para tokoh. Hm... Pilihan film dan lagunya keren-keren. Mungkin bagi orang lain biasa, tapi menurut ku devian. Filmnya juga seperti itu.


Sangat suka di bagian yang membahas tentang mimpi. Saya selalu menganggap diriku ini adalah seorang pemimpi sejati (hahah.. Maksudnya penghayal :D imagination high level) Kekuatan hidupku ada pada kekuatan saya bermimpi.
Mimpi hanya terasa nyata jika ia masih berlangsung kata `Rio`. Makanya saya lebih suka bermimpi agar membuatnya nyata. Karena hidup tak ubahnya sebuah mimpi jika ia sudah berlalu. Orang tidak akan bisa membedakannya lagi mana yang real dan mana yang tidak real. Mimpi kadang terasa nyata dan `hidup tak lebih nyata dibandingkan mimpi` hal.55
Jadi penasaran sam film `waking life` #heheh.. Ngaku belum pernah nonton. Cari di Liga Film ah.. Sudah lama tak main ke sana. LF mengajarkan saya menonton film-film bermutu dan tentunya mengajarkan saya membuat film. Film maker yey! Walaupun filmnya cuma pas workshop doang hahaha...

Aduh.. Kenapa sampai bahas itu ya?
Baiklah disudahi saja. Yang ada nanti saya membahas yang lain lagi.

Sekian. 8-)

Minggu, 09 Januari 2011

EnR

I don't know where i live
I don't know what i'm doing over here..
I can't remember all this street

Just Write B-)

Wajah dan kepala ku tengadahkan ke atas. Ku pandangi langit dengan takjub. Seperti bercahaya. Langit malam yang pekat, benderang oleh cahaya yang meluas. Sekali lagi ku perhatikan dengan seksama. Ternyata langit sama sekali tak bercahaya. Langit malam tertutupi oleh bentangan awan. Awan yang meluas di langit hitam menimbulkan efek langit seperti terang. Putih awan mengelabui.
Sejatinya langit malam cerah adalah langit yang hitam. Langit yang gelap pekat. Ia cerah jika ia kelam. Ia cerah jika ia ditemani bintik-bintik putih bercahaya. Walau ia kecil, namun ia kemilauan dan akan setia menemani malam merangkak, merekam kehidupan malam dan menangkap jutaan harapan yang terbang.

Mata kadang tertipu. Tapi ada hati yang bisa membantu untuk melihat. Ia mungkin tampak seperti ingin memberimu kebaikan. Padahal mungkin sebaliknya. Lihatlah dengan jelas. Ia bisa saja seperti menakutimu padahal sebaliknya dia ingin melindungi dirimu. Pekakan rasamu.


Just to adviced myself.
#Di atas motor, di balik punggung kekasihku :)

Senin, 03 Januari 2011

Duit duit and then Do it!

Hari ke dua bekerja di awal tahun. Ya tahun 2011. Takjub juga membayangkan angka 2011. Masih tak menyangka bahwa saya telah melewati tahun 2010. Tahun yang banyak memberikan babak awal kehidupan baru. Angin terlalu kencang menerbangkan segala ingatan yang ada. Meniup lembaran-lembaran angka hingga berganti dengan cepat. Sehingga rasanya memory 2010 melayang pergi begitu saja. Padahal di tahun itu, tidak sedikit pengalaman yang ku dapatkan. Ada pengalaman baru juga ada rutinitas baru, yaitu jadi wanita pekerja yang diupah.
Tapi juga ada mimpi yang terus terjaga.
***
Bekerja dan menjadi pekerja merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Selama kondisi tubuh manusia memungkinkan melakukan aktivitas, maka selama itu pula manusia akan terus bekerja. Selalu ada tujuan dari bekerja. Menyapu lantai rumah adalah juga pekerjaan. Kita bekerja menyapu lantai rumah bertujuan agar rumah jadi bersih. Mendapat upah pun merupakan tujuan kita bekerja. Saya juga seperti itu. Saya bekerja agar saya dapat upah berupa uang.
Uang yang akan menghidupiku.
Tapi apakah hanya sebatas itu?
Ya. Rasanya seperti itu.
Adakah tujuan lain?
Sabar.. Sepertinya juga ada.
Apakah kamu rela bekerja tak diupah?
Hem... Rasanya tidak.
Mengapa? Oh aku tahu. Karena pekerjaan itu bukan yang kau suka? Bukan hobbymu?
Sepertinya. Coba deh kamu bayangkan bekerja di bidang yang kamu minati. Tak diupahpun rasanya kita tidak masalah. Kalaupun kita mendapatkan bayaran dari hasil kerja yang kita senangi itu bisa dianggap bonus. Tapi adakah yang tak butuh uang? Bagaimana dengan perut? Perutku dan perut anak-anak yang di trotoar itu?
Ah kamu jangan menjual nama mereka. Kamu memang butuh uang.
Ok. Suatu saat aku terbangun semua sudah seperti apa yang ku impikan.

Saya masih punya impian bekerja di bidang saya senangi.Tapi lingkungan betul-betul mempengaruhi kehidupan seseorang. Saya tidak dekat dengan lingkungan yang sejalan dengan apa yang ku impikan. Sehingga rasanya sulit membuatnya terwujud. Mereka tidak jauh sebenarnya. Mereka dekat. Tapi mengapa rasanya saya tak bisa masuk ke lingkungan tersebut? Ah...

Sebegitu hebatnyakah lingkungan membentuk kepribadian seseorang? Tapi bijakkah saya menyalahkan lingkungan?
Adakah sesuatu yang tak bergerak mempengaruhi yang bergerak? Bukankah yang menciptakan tipikal lingkungan adalah manusianya?
Tindakan paling pas mungkin adalah keluar dari lingkungan lama atau sebelumnya dan masuk ke lingkungan baru. Karena akan sangat susah mengubah kehidupan lingkungan yang sudah
ada, apalagi membuatnya 'steril' dari hal-hal yang tak mendukung tujuan satu orang.
But it sounds scary ...
Mencari dan pindah ke kehidupan baru!
Tapi seperti kata orang bijak "anda adalah produk dari lingkungan anda. Pilihlah lingkungan yang terbaik bagi pengembangan anda menuju tujuan-tujuan anda. Analisahlah hidup anda melalui lingkungan anda. Apakah hal-hal yang di sekitar anda membantu anda menuju sukses atau malah menahan anda?
"
Kita adalah produsen sekaligus hasil produksi lingkungan.

Memang butuh keberanian, bukan hanya omongan belaka. Just take action! Meskipun harus berdarah-darah dahulu agar bisa mewujudkan keinginan mulia. Yah.. Intinya hanya do it! (Not duit) Do it yourself! Gak ribet kan?